Film Cowboys in Paradise Ingin Jatuhkan Bali?

Melanjutkan penggalan berita cowboys in paradise dari portal ajib dan saya split di 2 blog sobat blogger. "Saya sih tidak tahu persis motif dari pembuatan film tersebut, tapi mungkin ada kepentingan pihak lain yang bertujuan merusak citra pariwisata kita," kata pengusaha yang biasa disapa Gus De (Gusti Kade).Menurut Sutawa, dirinya yang sudah bertahun-tahun berada di Kuta, tidak pernah menemukan kalau di kawasan itu ada organisasi gigolo yang terindikasi menawarkan jasa layanan seksual secara vulgar.

"Yang ada adalah banyak tamu yang datang ke Bali kemudian kecantol pada mereka yang mencari nafkah di pantai. Kemudian mereka menjalin pertemanan selanjutnya jalan bareng selama berlibur di Bali," katanya.Dia menduga dari kreativitas pertemanan tersebut kemudian banyak orang yang menafsirkan dan mengatakan telah menjadi transaksi layanan seksual di Pantai Kuta.

"Tafsiran seperti itu yang kemungkinan mengilhami produser film untuk membuat cowboys in paradise yang menggambarkan Kuta sebagai ajang praktik para gigolo," katanya menjelaskan.Kendati demikian, ia tetap berharap kepada pihak terkait untuk dapat meneliti dan mengetahui apa motif di balik pembuatan film tersebut.

Sementara Bendesa Adat Kuta Gusti Ketut Sudira senada mengatakan bahwa pariwisata Kuta tumbuh bukan karena adanya praktik gigolo."Kuta dikenal bukan karena gigolo, melainkan karena keindahan pantai dan juga budayanya," ujarnya dengan nada tinggi. [sumber: kapanlagi.com]

0 comments:

Post a Comment

Statistik Bego

Powered by  MyPagerank.Net
TopOfBlogs